\n"); // sort 'em sort($dirArray); // print 'em print("
| Filename | Size |
|---|---|
| $filesaja | "); print(""); print(filesize($filesaja)); print(" | "); print("
PRINSIP KERJA AC
Prinsip kerja Air Conditioner adalah mengeluarkan panas dari dalam ruangan. Panas dari dalam ruangan akan diambil (oleh indoor) dan dikeluarkan keluar ruangan (oleh outdoor). Udara dari luar akan dimasukkan kedalam ruangan setelah melalui proses pendinginan. Sementara itu, panas ruangan akan terbawa oleh indoor keluar ruangan. Ilustrasi seperti gambar dibawah ini:

Melalui alat yang bernama thermostat (didalam AC), AC akan berusaha menjaga suhu ruangan sesuai dengan setting yang telah dilakukan melalui remote AC. Apabila suhu ruangan berada diatas nilai setting, AC akan aktif untuk mendinginkan ruangan. Apabila suhu ruangan dibawah nilai setting, AC akan non-aktif.
Dari cerita singkat mengenai cara kerja AC tersebut, maka melalui penalaran sederhana seharusnya kita dapat memperlakukan AC dengan lebih baik agar dapat bekerja dengan optimal.
Pengembangan Kasus:
Seperti anda tahu, ac akan mengeluarkan udara dingin kedalam ruang dan membawa keluar panas dari dalam ruangan. Apabila pintu dibuka, maka udara dingin akan keluar dari ruangan dan otomatis panas dari luar ruangan masuk ke dalam ruang. Hasilnya, ruangan menjadi tidak dingin dan AC akan bekerja sangat keras untuk mendinginkan ruangan. Umur AC akan sangat pendek. Sudah seharusnya apabila ruangan dalam keadaan terbuka pintu/jendelanya, maka lebih baik AC dimatikan. Hal ini sering menjadi problem serius karena ketidaktahuan cara kerja AC.
Ada dua alternatif, dalam jangka pendek jawabannya adalah semakin dingin. Lain lagi ditinjau dari pemakaian untuk ruangan yang minim sumber panas, dan pastinya bukan ruang umum, maka dalam jangka pendek juga terasa dingin.
Bagaimana pengaruhnya dalam jangka panjang? Jika AC dipaksa untuk bekerja keras terus menerus, selain efek dari kerusakan AC, kita sering tidak mengetahui bahwa pada bagian outdoor akan timbul bunga es seperti di kulkas. Dengan timbulnya bunga es, panas ruangan dan panas dari udara yang akan dimasukkan kedalam ruangan yang seharusnya dibuang, akan tertahan oleh bunga es. Akibatnya, pada bagian indoor tidak bisa mengeluarkan udara dingin dan pada bagian outdoor, hanya banyak terjadi tetesan es dimana udara panas bertemu bunga es. Kemudian khusus untuk ruang publik/umum, AC itu sendiri sudah dipaksa untuk bekerja keras pada setting “high”. Tidak seperti ruang pribadi menggunakan setting “Auto” karena sumber panasnya sedikit. Dalam kondisi kerja keras pada setting High, ditambah dengan pemaksaan terhadap setting suhu rendah, yang dihasilkan adalah ruangan menjadi bertambah panas karena kerusakan AC dan adanya bunga es pada bagian outdoor. Sering tidak teramati karena kita tidak pernah melihat dimana ada outdoor AC.
These partners have responded to the call for action of China's environmental NGO from June-26 to increase their room temperature by setting the air conditioning facilities to 26 o C or above – hence to save energy, costs, and protect the climate
Temperatur dibawah 26 akan memakan lebih banyak energi (listrik, berarti lebih banyak mengkonsumsi listrik alias tidak hemat), biaya (tentu karena AC menjadi harus lebih sering dibersihkan dan terlebih lagi cepat rusak), dan tidak ramah lingkungan karena Freon yang dikenal merusak ozon menjadi lebih sering harus ditambah karena kebocoran freon itu sendiri pasti ada dan akan lebih parah ketika AC bekerja keras.
Kesimpulan, setting AC yang benar adalah sebagai berikut:
Suhu: 26°C Semburan
angin:
High Mode
Ac:
Cool Arah
angin:
lurus Uptime: 3
Jam